Makanan Kariogenik
1.     
Pengertian Makanan Kariogenik
Makanan   kariogenik  
adalah   makanan   yang  
dapat   menyebabkan terjadinya
karies gigi. Sifat makanan kariogenik adalah banyak mengandung karbohidrat,
lengket dan mudah hancur di dalam mulut (Rahayu, 2011). Hubungan antara
konsumsi karbohidrat dengan terjadinya karies gigi ada kaitannya dengan
pembentukan plak pada permukaan gigi. Plak terbentuk dari sisa-sisa makanan
yang  melekat  di sela-sela 
gigi  dan  pada 
plak  ini akhirnya  akan 
ditumbuhi bakteri  yang  dapat 
mengubah  glukosa  menjadi 
asam  sehingga  pH 
rongga mulut  menurun .  Pada 
keadaan  demikian  maka 
struktur email  gigi  akan 
terlarut.  Pengulangan  konsumsi 
karbohidrat  yang  terlalu sering menyebabkan produksi asam oleh
bakteri menjadi lebih sering lagi sehingga 
keasaman  rongga  mulut 
menjadi  lebih  asam dan semakin  banyak email yang terlarut (Rahmadhan, 2010).
2.     
Jenis Makanan Kariogenik
Menurut
Gibson (1990) dikutip dari Hidayati 
(2005) beberapa jenis makanan kariogenik adalah sebagai berikut : 
Tabel
1. Beberapa Jenis Makanan Kariogenik
Nama  Makanan
Dodol  Martabak manis
Arum
manis     Snack/Chiki
Bolu    Permen
Donat  Es Krim
Roti     Wafer
Biskuit Coklat
3.     
Makanan Kriogenik Menyebabkan Karies
Gigi
Makanan
sangat berpengaruh terhadap gigi dan mulut terutama makanan yang kariogenik
terhadap terjadinya karies gigi, pengaruh makanan tersebut dapat dibagi
berdasarkan berberapa teori sebagai berikut:
a.       Menurut
Edwina A.M.Kidd
1)      Kandungan
makanan kariogenik
Makanan karogenik mengandung karbohidrat
yang menyediakan substrat untuk pembuatan asam bagi bakteri. Jenis karbohidrat
misalnya sukrosa dan glukosa dapat diragikan oleh bakteri streptococus muntans
dan laktobasilus. Bakteri tersebut membentuk asam  sehingga pH plak akan menurun sampai dibawah
5 dalam tempo 1-3 menit. Walaupun demikian tidak semua karbohidrat sama derajat
kariogeniknya. Karbohidrat kompleks mialnya relatif tidak berbahaya karena
tidak dicerna secara sempurna didalam mulut. Sedangkan karbohidrat dengan berat
molekul yang rendah seperti gula akan meresap ke dalam plak dan dimetabolisme
secara cepat oleh bakteri. Sintesa polisakarida ekstra sel dari sukrosa lebih
cepat ketimbang glukosa, fruktosa, dan laktosa. Oleh karena itu sukrosa merupakan
gula yang paling kariogenik, walaupun gula lainnya tetap berbahaya.  Dikarenakan sukrosa merupakan gula yang
paling banyak dikonsumsi, maka sukrosa merupakan penyebab karies yang utama
(M.Kidd, 1992).
2)      Frekuensi
makanan kariogenik
Frekuensi konsumsi makanan kariogenik
sangat berkontribusi dalam kejadian karies gigi. Hal ini disebabkan karena
makanan kariogenik akan menurunkan pH plak di dalam rongga mulut sampai di
bawah 5 pada level yang dapat menyebabkan demineralisasi email yaitu dalam
tempo 1-3 menit. Untuk kembali ke pH normal sekitar 7, dibutuhkan waktu 30-60
menit. Oleh karena itu frekuensi 
konsumsi makanan kariogenik yang sering dan berulang-ulang akan tetap
menahan pH plak dibawah normal sehingga mengakibatkan demineralisasi permukaan
gigi yang rentan terjadi dan proses kariespun dimulai (M.Kidd, 1992).
b.      Menurut
Prof. Dr. Moestopo
Makanan sangat penting untuk
diperhatikan karena dizaman moderen terdapat berbagai macam jenis makanan yang
mempengaruhi kekuatan gigi. Sifat makanan kariogenik yaitu manis,halus,dan
mudah melekat,misalnya permen, coklat,kue tart dan lain-lain. Dimana  biasanya makanan ini sangat disukai dan
berada didalam mulut relatf lama serta tidak memerlukan banyak pengunyahan
karena sifat makanan yang halus maka makanan ini akan melekat pada permukaan
gigi (email gigi). Bila tidak cepat-cepat dibersihkan akan menyebabkan tibulnya
proses kimia bersamaan dengan air ludah yang akan menghasilkan suatu zat yang
dapat merusak lapisan email gigi, bila email gigi telah rusak maka kerusakan
akan mudah menjalar sehingga menimbulkan lubang yang semakin lama semakin dalam
(Moestopo, 1983).
c.       Menurut
Ardyan Gilang Rahmadhan
Gigi dan mulut tidak dapat terlepas dari
makanan, makanan yang dikonsumsi sudah pasti ada pengaruh terhadap kesehatan
gigi dan mulut. Waktu konsumsi makanan terutama makanan kariogenik juga
berpengaruh terhadap karies gigi. Konsumsi 
makanan manis pada waktu senggang jam makan akan lebih berbahaya dari
pada saat waktu makan utama. Penelitian menunjukan orang yang makan manis pada
pada waktu jam makan utama memiliki kemungkinan karies gigi lebih kecil
dibandingkan orang yang melakukan diluar jam makan utama. Alasanya kerena pada
waktu jam makan utama, biasanya air ludah yang dihasilkan cukup banyak sehingga
dapat membantu membersihkan gula dan bakteri yang menempel di gigi (Rahmadhan,
2010).
4.     
Pengukuran Frekuensi Makanan
Kariogenik  yang Dapat Menyebabkan Karies
Gigi
Kebiasaan
konsumsi makanan kariogenik secara berulang-ulang dikarenakan rasanya yang enak
dan bentuknya menarik membuat siapa saja ketagihan. Terdapat aturan seberapa
sering mengkonsumsi makanan kariogenik yang dapat meyebebkan karies gigi.
Makanan kariogenik tersebut dapat menyebabkan karies gigi apabila frekuensi
makannya labih dari dua kali dalam sehari, maka akan mempercepat terjadinya
karies gigi (Rahmadhan,2010).
Setelah
makan makanan yang mengandung sukrosa, pH mulut akan turun dalam waktu 2,5
menit dan tetap rendah selama sekitar satu jam. Ini berarti kalu gula di
konsumsi tiga kali sehari, pH mulut selama sekitar tiga jam akan berada dibawah
5. Proses demineralisasi yang terjadi selama periode waktu ini sudah cukup
untuk mengikis lapisan enamel. Jika jarang mengkonsumsi gula, proses
demineralisasi yang terjadi hanya ringan dengan begitu pH mulut kembali normal,
proses remineralisasi akan timbul (E.beck mary,2000)
Jumlah
berapa kali atau frekuensi mengkonsumsi makanan kariogenik dapat diukur
menggunakan kuisioner frekuensi makanan. Berdasarkan uraian diatas maka
frekuensi konsumsi makanan kariogenik diukur dengan cara sebagai berikut:
a.       Jarang
apabila makanan kariogenik di konsumsi <3 kali/hari
b.      Sering
apabila makanan kariogenik di konsumsi ≥3 kali/hari

Tidak ada komentar:
Posting Komentar