Karies Gigi
1. Pengertian Karies
Karies Gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang
ditandai dengan kerusakan jaringan dimulai
dari permukaan gigi (pit,fissure dan interproxsimal) kemudian meluas kearah
pulpa. Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang dan dapat timbul pada satu
permukaan gigi atau lebih dan dapat meluas ke bagian yang lebih dalam pada
gigi, misalnya berawal dari lapisan teluar gigi yaitu enamel, kemudian menjalar
ke bagian dentin hingga kebagian paling dalam yaitu pulpa (Taringan 1995).
Gigi berlubang disebut karies gigi,karies akan
mengakibatkan kerusakan streuktur gigi sehingga terbentuk lubang gigi. Gejala
umum karies gigi terasa skit, gigi menjadi sensatif setelah makan atau minum
manis, asam, panas, atau dingin. Selain itu terlihat atau terasa adanya lubang
pada gigi, serta terasa juga bau mulut (halitosis). Tanda awalnya karies gigi
berupa muncul spot putih seperti kapur pada permukaan gigi.Hal tersebut
menunjukan area demineralisasi akibat asam. Proses selanjutnya, warnanya akan
berubah menjadi coklat kemudian mulai
membentuk lubang (Pratiwi, 2009).
2. Proses Terjadinya Lubang Gigi
Menurut Pitt Ford (1993)
prosese terjadinya karies gigi dapat digambarkan secara singkat seperti
berikut.
Substrat (gula)
|
Karies
(demineralisasi)
|
Gigi
|
Plak (bakteri)
|
oleh bakteri)
Gambaran di atas adalah gambaran untuk menunjukkan
bahwa konsumsi gula yang tinggi merupakan penyebab berlubangnya gigi , gula
merupakan variabel yang paling penting.
Proses awal karies terjadi apabila mengkonsumsi
makanan mengandung karbohidrat secara berlebihan. Sebagian bakteri yang
terdapat dalam plak bisa merubah gula atau karbohidrat yang berasal dari makanan
yang dikonsumsi, menjadi asam yang bisa merusak gigi dengan cara melarutkan
mineral-mineral yang terdapat pada gigi. Proses hilangnya mineral dari struktur
gigi dinamakan demineralisasi, sedangkan bertambahnya mineral-mineral dari
struktur gigi dinamakan remineralisasi. Kerusakan gigi bisa terjadi apabila
proses demineralisasi lebih besar dari pada proses remineralisasi. Lalu asam
yang berasal dari plak akan terus mengikis permukaan gigi dan membentuk suatu
titik lubang yang lama-kelamaan akan membesar atau bertambah dalam (Rahmadhan,
2010).
3. Perawatan Karies Gigi
Perawatan dapat dilakukan secara bervariasi tergantung
tahap kerusakan gigi yang terjadi. Jika karies gigi mencapai email dan dentin
maka masih dapat dilakukan penambalan dengan cara struktur gigi yang rusak
dibuang dengan pengeboran, dan setelah lubang bersih kemudian dimasukan bahan
tambalan. Namun bila kerusakan telah mencapai pulpa perlu dilakukan perawatan
saluran akar ( terapi endodontik). Melakukan pencabutan gigi adalah tindakan
terakhir apabila kerusakan yang terjadi sudah terlalu besar dan setruktur gigi
yang tersisa sudah tidak dapat di restorasi lagi (Pratiwi, 2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar